di Rumah tuhan
yang suci
lahir cinta yang abadi
kabut-kabut putih tipis
mendorong cepatnya hari
wajah-wajah impian
menghiasi khayalan
tatapan tajam
menguncam senja
detik-detik perpisahan
mengetuk misteri
sekilas terpecik
tajamnya duri
kian diam kian datang
diterpa hembusan angin
surga
hitam putih menjadi asa
kuncup kian merekah
mekar ditaman surga
sosok tampak cerah kelam
yakin akan cinta yang terjawab
pelangi menari-nari diatas cakrawala
terseret desir angin
lembah kalbu
malam menjanjikan
angan cinta
yang akan merekat pasti
tapi malam,meringis
cinta yang sunyi
Jumat, 14 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
so puitis bgt sich loe,bikin puisi untuk pelajaran bhs.indonesia masih payah,pasti bukan punya sendiri yach ????he..he..he (just kidding julY)
Posting Komentar